Burnout

Gambar diambil dari sini.

Hola! Long time no see, my friends. Cepet banget ya udah sebulan berlalu dan aku harus ngepost lagi di blog ini. Bukannya aku terpaksa lho. Tapi memang aku memaksakan diri untuk disiplin dan konsisten menulis. Kalo nggak ditargetin ya nggak akan jalan soalnya. 

Nah, kebetulan aku pun memang lagi kepengen menulis karena sudah ketemu judul yang pas buat bulan ini. Jadi di bulan September (yang biasanya) ceria ini, aku cuma merasakan satu hal, yaitu burnout. Meski aku melaksanakan berbagai macam hobi, tapi lama-kelamaan hobiku ini menyiksa diriku sendiri karena aku jadi terjebak dalam tirani waktu, wkwkwk. Semenjak pekerjaan kantor mulai membludak, semester baru perkuliahan sudah dimulai lagi, dan aku harus tetap konsisten membuat postingan di blog ini dan di Instagram edukasi milikku @heartbrainnutrition , rasanya waktu yang kumiliki jadi jauh lebih padat dan berisi dibandingkan sebelumnya.

Aku tahu di awal pandemi ini dimulai, aku sombong banget dengan bilang bahwa aku sanggup melaluinya. Kenyataannya baru terasa sekarang, di bulan ke-enam, akhirnya aku merasakan kejenuhan yang tiada tara. Kurang piknik, mungkin orang-orang biasa menyebutnya. Tapi kalau istilah ilmiahnya, biasanya ini disebut burnout. Burnout ini kalau tidak ditangani bisa bahaya gaes. Kalau terus-menerus dibiarkan, nantinya akan berdampak pada performa kerja. Jadi semua hal atau hobi menyenangkan yang harus dilakukan malah jadi nggak fun lagi. Apalagi hal yang dari awal memang sudah nggak fun, ketika dijalankan saat mengalami burnout, malah tambah bikin depresi.

Jadi, sebenarnya aku juga tahu, aku perlu melakukan sesuatu untuk menanggulangi burnout ini. Asal kalian tahu ya, aku sudah tahan-tahan nggak pergi berlibur ke mana pun sejak pandemi ini masuk ke Indonesia. Pergi ke mall pun bisa dihitung jari selama setengah tahun terakhir ini. Kalau pun ke mall, aku hanya membeli kebutuhan pribadi, terus langsung pulang. Benar-benar nggak berasa. Jadi aku mencoba mencari cara untuk mengatasi burnout ini tanpa harus meregang nyawa dengan bepergian ke luar rumah, kota, atau negara. 

Aku akan membagikan tips yang aku lakukan di sini. Tapi sebelumnya aku harus disclaimer dulu nih. Tips-ku belum tentu berlaku untuk semua orang, ya. Jadi jangan sampai kalian mencoba cara ini lalu nggak berhasil dan marah-marah padaku. Disclaimer nomor dua, cara penanggulangan rasa burnout-ku bisa dibilang mengenaskan atau menyedihkan. Sebenarnya adikku sih yang bilang begitu. Tapi nanti kalian nilai sendiri saja, apakah cara penanggulangan burnout yang kulakukan ini cukup mengenaskan atau nggak, hehe.

Baiklah. Ayo kita mulai.

Tips pertama. Aku jadi lebih sering melihat video-video traveling orang lain di Instagram. Aku ini lagi agak terobsesi sama Maldives, gaes. Lagi kepengen lihat pantai. Jadi dengan sengaja aku sampai mencari segala hashtag yang berkaitan dengan Maldives di Instagram. Dan juga di Tiktok. Hahahahaha. Oke, jangan judge aku karena nonton Tiktok, ya. Kalian harus tau, Tiktok itu sekarang isinya sudah banyak yang bermutu dan edukatif. Segala info life-hacks seperti cara membuka tutup galon air dengan ujung sendok saja aku temukan dari Tiktok. Luarbiasa, bukan?

Tips kedua. Lagi-lagi masih berkaitan dengan obsesiku ke Maldives. Aku juga sampai mencari semua informasi di blog dan di website tour and travel tentang Maldives. Aku juga mencari-cari tiket pesawat dan penginapan di water villa-nya Maldives (yang omong-omong mahal banget ya, bisa sampai ratusan juta hanya untuk menginap seminggu!! Mending beli rumah!!). Aku melakukan semua hal seolah-olah aku akan berangkat ke Maldives setelah pandemi ini berakhir. Apakah aku pasti akan berangkat ke Maldives setelah pandemi ini selesai? Tentu tidak. Apakah aku punya uang untuk membawa diriku sendiri ke Maldives? Sudah pasti jawabannya tidak. Tapi ini adalah bagian dari terapi ala Refil. Dan percaya atau tidak, rasa burnout-ku rada terobati sedikit.

Tips ketiga. Apakah kalian punya aplikasi Pinterest? Menurutku itu adalah aplikasi must-have kalau kamu penyuka keindahan visual. Pinterest menyediakan gambar-gambar indah yang entah darimana asalnya tapi bisa bagus banget, memanjakan mata, dan sangat therapeutic. Hehehe. Tapiiii di sini aku nggak liat-liat gambar Maldives. Aku liatnya foto-foto interior kamar tidur, kamar mandi, atau apartemen. Kenapa begitu? Ya, karena aku kan lagi kepengen banget liburan ya. Kalian tau nggak sih foto-foto yang aku liat itu udah bagaikan kamar-kamar di hotel bintang limanya luar negeri. Bagus banget, ngga bohong.

Oke, mungkin sekarang aku paham kenapa adikku bilang aku begitu desperate. Mungkin kedengarannya freak banget ya, masa terapi jenuhnya liatin kamar mandi. Wkwkwk. Tapi ya masa sih kalian juga nggak tergugah kalau kamar mandinya macem gini?

Be Bold With The Bathroom Interior Design Trends for 2020

Interior Design for Bathroom: Creative Bathroom Design Ideas

3D scene modern bathroom interior - TurboSquid 1436035 

Bagus ya OMG seneng banget liatin gambar-gambar begini ngga akan bosen. 

Yak, sekian tips dariku. Kalau penasaran apakah benar-benar bisa menanggulangi burnout, ya monggo dicoba aja. Seru kok, hehe. Selamat mencoba!

Comments

Popular Posts