Best Version of Yourself

Gambar diambil dari sini.

Pernah nggak kalian merasa berusaha mati-matian untuk improve diri tapi terus motivasi itu tiba-tiba diruntuhkan oleh satu komentar "ngapain sih..........?"

Ngapain sih serajin itu merhatiin penampilan?

Ngapain sih nyatok rambut? Udah lurus kok.

Ngapin diet? Mau seceking apa lagi?

Ngapain sih sekolah mulu? Emang cewek mau jadi apa?

Ngapain sih belajar bahasa asing? Kayak bakal kepake aja.

Ngapain nge-band? Musisi nggak ada duitnya. Mau makan apa?

Ngapain ngerekam vlog mulu? Kayak ada yang nonton aja channel Youtube-nya.

Gimana? Kalian mengalaminya juga?

Well, you're not alone, buddy.

Menjawab semua pertanyaan "ngapain sih" itu, aku cuma bisa bilang ....

I wanna be the best version of myself. 

Why just be good, if I can be better?

And when you got that chance to be the best version of human being you can be, never take it for granted and go for it.

Dan waktu aku bilang untuk jadi the best version of human being tadi, aku nggak lagi membicarakan kompetisi dengan manusia-manusia lain di muka bumi, for everyone competes in completely different area.

Tapi kompetisimu adalah dengan dirimu versi sebelumnya. Jadilah manusia terbaik, entah dari sisi penampilan, akademis, karir, karakter, atau apa pun itu, jadilah yang terbaik yang bisa dicapai oleh potensimu yang paling mentok.

Kira-kira gitu sih yang mau aku omongin. Paham kan, ya? Hehe.

Dan terus terang, aku paling sedih kalau minatku untuk sekolah tinggi dipertanyakan, apalagi dikecilkan.

Sejujurnya, ini komen yang aku dapat belum lama ini dan jadi beban pikiran selama beberapa minggu.

Sekolah mulu, mau jadi apa sih? Nanti juga ujung-ujungnya ngetem di dapur, ngurus suami, gantiin popok baby. 

Well, dear. You gotta understand this.

A woman has capability to be more than just someone's wife or mother.

Aku sama sekali nggak lagi mengecilkan peran istri maupun ibu di sini. Those are the busiest and the most difficult jobs on earth.

Ada perempuan yang memutuskan untuk jadi full time wife and/or mommy, that's cool.

Ada perempuan lain memilih untuk bisa berprestasi di luar rumah, why not?

Siapa pun kamu yang membaca ini, kalau kamu punya mimpi yang belum bisa kamu wujudkan gara-gara komentar "ngapain sih" itu tadi, ini saatnya untuk review ulang, dan saatnya juga untuk bangkit lagi.

As one of my favorite influencer (Jenny Jusuf) said, "Biar aja orang ngecilin mimpi kamu, asal kamu nggak kecil hati."

Dan kalau mimpimu sepertinya terlalu besar dan sulit untuk diraih, kalau kata salah satu aktris pujaanku (it's Maudy Ayunda, hehe), coba breakdown mimpi yang besar itu menjadi mimpi-mimpi yang lebih kecil, dan lebih konkret, untuk bisa kita raih terlebih dulu. Dengan cara itu kita akan membuat langkah-langkah untuk mencapai the big dream itu tadi.

Nah, segitu dulu. Aku pun masih berjuang mempraktikkannya. Selamat mencoba, guys. :)

Comments

Popular Posts