Tentang Jodoh

Gambar diambil dari sini.

Oke. Berhubung ada beberapa orang yang kemarin sempat me-request tulisan non fiksi, dan memang karena aku sudah lama banget nggak bikin tulisan non fiksi, dan berhubung aku juga sedang menetapkan hari ini sebagai hari leyeh-leyeh nasional buatku setelah bombardir tugas UTS yang tidak manusiawi itu, kubikin deh tulisan non fiksi nya.

Setelah kupikir-pikir panjang juga kalimat yang kubuat sebelumnya, ya. Satu paragraf literally terdiri atas satu kata dan satu kalimat yang terdiri atas beberapa anak kalimat, what on earth am I doing??? Hahahahaha.

Baiklah, baiklah. Mungkin kalian mulai bertanya-tanya kenapa sedaritadi pengantar omong kosong yang kukoar-koarkan sama sekali nggak ada kaitannya dengan judul yang kupajang di awal tulisan ini.

Sabar dong! Ini baru mau mulai.

Jadi...

Akhir-akhir ini aku baru menyadari betapa seringnya aku mendapatkan pertanyaan soal jodoh. Well, sebenarnya bukan cuma akhir-akhir ini sih. Aku sudah sangat sering mendapatkan pertanyaan ini sejak mulai kuliah, dan jadi makin sering ditanya di usiaku yang sudah menginjak 25 tahun ini. Quarter life crisis, they said. You guys who are at the same age as me can relate, rite?

Pertanyaan itu bisa muncul dari mana-mana, tapi yang paling sering melontarkan pertanyaan basa-basi tapi kepo semacam itu tentu saja dari pihak keluarga. Momen-momen yang biasanya membuat seluruh keluarga berkumpul seringkali membuatku harus mempertebal iman, kesabaran, juga ketaqwaan kepada Yang Kuasa agar tidak menjawab pertanyaan yang sama itu dengan nyinyir. Atau julid. Biar bagaimana pun mereka kan lebih tua dari padaku dan yah, sebenarnya jauh di lubuk hatiku aku juga tahu mereka hanya menginginkan yang terbaik untukku.

Tapi masalahnya begini.

Perkara mencari pacar itu tidak semudah belanja kue di pasar. Oke, aku tahu mungkin ini analogi yang agak dipaksakan (but guess what it rhymes! Wkwk) tapi terima saja dulu begitu. Pasalnya, mencari kue yang sesuai selera kita tidak sekompleks mencari pacar yang sesuai kriteria kita.

Coba kita lihat. Nggak usah jauh-jauh deh. Biasanya pasti dari pihak keluarga berharap kita bisa mendapatkan pasangan yang seiman. Atau sesuku. Maklum ya, tinggal dan bertumbuh dalam budaya timur membuat kita harus melibatkan approval keluarga untuk apa-apa dalam hidup kita, apalagi hal sepenting pasangan hidup. Karena di budaya timur, pernikahan tidak hanya berarti persatuan dua manusia, tapi juga dua keluarga.

Lalu katakanlah akhirnya kita sudah mendapatkan pasangan yang seiman dan sesuku. Setelah itu, kita pun sadar bahwa dia punya visi dan misi hidup yang jauh berbeda dengan kita. Ya gimana ceritanya kalo semisalkan si cowok penginnya cewek rumah tangga yang senang di rumah sementara ceweknya punya obsesi menaklukkan dunia, alias ambisius maksimal dalam hal karir dan pendidikan? Dan gimana juga nasib cewek yang penginnya punya suami yang family man dan sering meluangkan waktu untuk keluarga sementara si cowok merasa panggilan hidupnya adalah menjadi seorang tentara?

Got my point? Lihat betapa kompleksnya mencari "the one" yang memang ditakdirkan buat kita. Menurutku sih ini merepotkan banget. Belum lagi masalah ketidaksamaan pola pikir dalam hal pengelolaan keuangan, parenting, usia menikah, perencanaan punya anak, dan hal-hal kecil tapi esensial lainnya yang mewarnai kehidupan rumah tangga seluruh umat.

Dan hal-hal memusingkan terkait jodoh ini akan terus ada, dan berpotensi menggerogoti jiwa dan pikiran kita, bahkan sampai kita merasa masalah inilah yang menjadi pusat kehidupan kita.

Kabar baiknya, kita PUNYA PILIHAN untuk menjadikan perkara jodoh ini sebagai masalah utama kita, atau ya kita bersedia untuk selow aja dan berserah sama Yang di Atas.

Aku sih pilih yang nomor dua. :D

Kurasa... Benarlah apa yang sering dikatakan orang-orang...

Jodoh itu di tangan Tuhan.

Mau memikirkannya sampai berdarah-darah, atau mau secuek dan se-nggak-peduli apa pun kita, kalau sudah masanya dan sudah sesuai dengan rencanaNya, pasti dia muncul dengan sendirinya deh. Dan kemunculan si jodoh ini tentunya sama sekali nggak ada kaitannya dengan seberapa intens kita memikirkan atau menginginkan pasangan hidup ini sebelum-sebelumnya.

Dan saat si jodoh datang, pastinya itu akan jadi masa terbaik, di mana baik kita maupun dia sudah siap untuk menjalani tahap kehidupan baru di masa depan. Semua bakal indah pada waktuNya Tuhan. :)

And I'll always believe that.

Comments

  1. Jodoh tuh di tangan lu. Mau berdoa2 sampe lutut ledes juga gabakal dapet jodoh klo gak nyari.

    ReplyDelete
  2. Intinya tuh jangan banyak mikir. Karena penyesalan lebih banyak datang dari hal yg belom pernah lu lakukan drpd yg udah lu lakukan. Jangan nyalahin keluarga or budaya timur. Kalo lu mau, mah mau aja. Jujur sama diri sendiri. Gausah juga bawa2 Tuhan karena gak selamanya motif kita berserah sama Tuhan tuh bener. Tuhan itu memang penolong, tapi Dia bukan pembantu.

    I see you love to read, so here I quote some words from Perks of Being a Wallflower.

    People often think like Charlie, “we accept the love we think we deserve.” But Sam is being the bravest one, she is so true to herself,”You cant just sit there and put everybody’s live ahead of yours and think that counts as love”.

    Good luck to whatever you’re galau-in with.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, I guess these two comments came from the same person so I'll just answer it here. Thanks for sharing your (brutally honest) perspective, hahah. Now I'm gonna make a clear statement about what I actually mean in this post. First of all, I never put a blame on my family or the culture. I personally think that there are so many things to think about more than just those two, before claiming someone as "the one". Secondly, I indeed stressed my point on surrendering all our problems (including our jodoh) to God, but I didn't mean to say that we do not need to do anything to get that. I am sorry if what I wrote on my post made you think otherwise. That's definitely not I am trying to spread to my readers. Hope this clarifies the misunderstandings.

      Btw, nice quotes. That's one of my favorites too. Have a good day. :)

      Delete

Post a Comment

Popular Posts