Bad Days Not Bad Life
Photo by Polina Sirotina from Pexels
|
Sebelum memulai tulisan hari ini, mari kita baca dulu sama-sama sepenggal rambling di bawah ini.
Tears coming down my face
My 2 AM friend won't pick up the phone
Well, doesn't matter
Don't feel like talking to a robot anyway
It's funny that I don't know what's going on
I keep wondering why this insecurity stays
The thing is, I think I am currently the weakest side
Pretend to be strong but it fails desperately
I will just have some water and meditation then
I'll be fine in the morning
Hope so
Ini tulisan yang aku tulis beberapa bulan lalu. Ketika membacanya ulang sekarang, aku sampai mengernyit, karena aku nggak ingat apa yang terjadi saat itu sampai aku menulis seperti ini. Bahkan sampai aku menangis (?) Jujur aja, apa yang kutulis ini membuatku berpikir, "Masa sih aku sampai sebegitunya?"
Well, ini adalah salah satu contoh sederhana bahwa kadang saat kita merasa hidup kita kok rusak banget, hancur banget, nggak ada yang beres, jangan-jangan sebenarnya kita lagi mengalami bad days aja. Atau bad weeks. Atau bad months. Atau bad years. Tapi nggak berarti SELURUH hidup kita buruk.
Aku nggak bisa maksa kalian untuk percaya ini. Ya, tapi aku berharap kalian bisa mengamini hal yang sama denganku. Bahwa kalau kita mengalami fase-fase buruk dalam hidup kita, suatu saat nanti kita akan melihat ulang hidup kita beberapa minggu lagi, beberapa bulan lagi, beberapa tahun lagi, dan berpikir bahwa, "Wah, ternyata aku bisa ya selesai dari masalah itu sekarang."
And be content with it. :)
Comments
Post a Comment