[Earth Exploration] Kosta Hostel : Simple Place of Serenity in Seminyak

Untuk satu urusan maha penting yang nggak bisa aku tinggal, aku harus berangkat ke Bali selama beberapa hari. Sebelum memulai perjalanan ini, nampaknya aku adalah salah satu dari sekian banyak orang aneh yang meremehkan pesona Bali. Satu-satunya alasanku untuk extend di Bali adalah karena orang-orang bilang, "Hey, this is Bali. How could you not stay??!" Rendah banget, ya, alasannya? Bahkan setelah aku pesan tiket untuk extend di Bali, aku sempat kebingungan selama beberapa bulan. Mau ngapain di Bali?

Pada akhirnya ketika aku datang dan menghabiskan waktu empat hari empat malam di sana, aku meralat omonganku. Sekarang Bali jadi lokasi di Indonesia terfavorit untuk dikunjungi, hehe.

Nah, salah satu hal yang bikin aku betah stay di Bali adalah tempat staycation-nya, which is Kosta Hostel! Untuk perjalanan Bali kali ini aku memang memutuskan untuk untuk stay di tempat yang lebih bersahabat di kantong, karena penginapan memang cuma akan dipakai untuk tidur, ya kan? Tapi aku juga nggak mau tempatnya nggak nyaman (iya, banyak maunya emang), so waktu aku nemu Kosta Hostel ini di salah satu website untuk booking penginapan, aku bolak-balik nyari review di banyak website lain.

Dan dari hasil pencarian aku, hampir semua skor dan komentar tentang penginapan ini berkisar di antara 4-5 bintang. Untuk ukuran hostel dengan harga seratus ribuan per malam, ini rada nggak wajar sih. Dan lumayan mencurigakan. Aku nggak puas, kemudian nyari review lain dan ketemu review salah satu blogger luar negeri. Review-nya bisa dilihat di sini. Berhubung dicek di mana-mana hasilnya pada positif, aku pun memberanikan diri book penginapan ini untuk dua malam. Meskipun demikian, sehabis book tempat ini aku tetap nggak bisa berhenti khawatir (anaknya curigaan tingkat tinggi).

Daaan pada hari H nya ketika aku sampai di sana, aku langsung kaget, karena ternyata tempatnya di luar ekspektasi aku. Tempatnya baguuuus dan unyu banget. Kamarnya cukup bersih, warna-warna cat-nya colorful dengan dominasi warna biru dan terkesan ceria. Di tiap-tiap ujung lorong ada ayunan kayu untuk leyeh-leyeh. Tiap kamarnya dilengkapi berbagai hiasan dinding yang lucu dan ada tangga kayu kecil, yang bisa difungsikan untuk menggantung baju-baju kita. Ini adalah pengganti tempat jemuran besi yang biasa ada di hotel-hotel itu lho. Cute, right?

Gambar diambil dari sini.

Gambar diambil dari sini.

Lalu di samping tiap tempat tidur pasti ada colokan dan saklar lampu yang ada di dinding dekat bantal (kayaknya ini lampu buat baca sih). Dan saklar nya bisa mengatur tingkat keterangan cahaya lampunya. Swag banget nggak, sihh?

Gambar diambil dari sini.

Desain kamar mandinya juga nggak kalah unik dan penuh dengan hiasan-hiasan bertemakan rustic natural. Dan yang nggak boleh ketinggalan untuk di-review adalah, wangi sabun di Kosta Hostel ini, wanginya jasmine tea! So love!

Gambar diambil dari sini.

Di bawah ada kolam renang lumayan mini untuk sekadar main air dan berenang kecil-kecil. Di pinggir-pinggir kolam ada kursi-kursi panjang berpayung buat berjemur. Di ujung kolam renang ada gazebo, juga buat leyeh-leyeh. Dan di ujung kolam renang yang lain ada mini bar.

Gambar diambil dari sini.

Gambar diambil dari sini.

Keterkejutan yang aku alami nggak berhenti sampai di situ. Ternyata di sana juga ada restoran yang menyediakan berbagai makanan yang nggak kalah enak tapi juga nggak terlalu mahal. Malah dari pengamatanku, harga-harga yang dibandrol di restoran ini lebih murah sekitar 40% dari harga kafe dan restoran fancy di Seminyak. Dan makanannya enak! Sayang makanan dan minuman yang aku pesan nggak terlalu banyak. Cuma satu mangkok makanan sehat yang isinya dragonfruit smoothie, parutan kelapa, granola, dan kacang-kacangan lain seharga IDR 45,000. Satu mangkok gini aja bisa bikin kenyang dari pagi sampai siang sih. Dan juga ada mango mojito! Mango mojito-nya nggak terlalu keras, jadi buat yang suka rasa yang rada light, minuman ini lumayan cocok. Harganya IDR 80,000.

Gambar diambil dari sini.

Gambar diambil dari sini.

Mango mojito. -Foto original-

Setelah melalui beberapa hari di sana, aku sadar hostel ini lebih penuh sama turis asing daripada lokal. Aku hampir selalu ketemu sama tamu turis di sini. Tamu lokal jumlahnya malah bisa dihitung pakai jari. Nggak cuma itu, para tamu turis di sini nampaknya nyaman banget sama hostel ini, malah udah ada yang stay selama dua minggu. Dan banyak dari mereka yang seharian bisa nggak ke mana-mana, melainkan stay di hostel ini aja. Makan, berenang, leyeh-leyeh, karena tempatnya tenang dan segala fasilitas udah tersedia.

Akhirnya sampai juga di part ini, yaitu tentang beberapa kekurangan yang aku temukan dari Kosta Hostel. Pertama, lantainya banyak semut. Mungkin karena lantainya masih berupa semen gitu kali ya. Tapi berhubung semutnya nggak naik ke atas kasur jadi aku nggak terlalu concern soal itu. Kedua, di hari kedua staycation aku di sini, airnya mati! Waktu bangun pagi dan mau sikat gigi, kerannya mati. Demikian juga dengan semua shower beserta toiletnya nggak ada yang berfungsi. Aku pun harus mandi di kamar mandi umum di lantai satu (kamarku di lantai 2). Dan yang ketiga, nggak ada telepon, sehingga kalau ada insiden semacam ini aku harus bolak-balik naik turun tangga buat samperin penjaga hostelnya terkait insiden air ini. By the way, setelah ditanyakan ke tamu lain, rupanya setiap beberapa hari sekali air di sini memang suka bermasalah, jadi ya gitu deh. Kalau kalian berencana menginap di sini, sebaiknya cek air di kamar mandi sebelum memulai segala aktivitas per-kamar-mandi-an kalian.

Tapi terlepas dari semua kekurangan yang aku sebutkan di atas, penginapan ini worth it kok. Buatku harga murah meriah begini udah cukup sesuai dengan berbagai fasilitas di dalamnya. Aku sih suka hostel ini dan kalau ada kesempatan ke Seminyak lagi, pastinya aku bakal pilih tempat ini lagi untuk menginap.

See you when I see you again, Kosta. Thank you for the nice staycation. :) 

Comments

Popular Posts